Oleh :
_*🎙️ Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله*_
﷽
Banyak di antara orang-orang yang menuduh ‘wahabi’ tetapi ketika mereka ditanya tentang sejarah siapa wahabi? Bagaimana wahabi? Kapan munculnya wahabi? Mereka memberikan jawaban-jawaban yang aneh sekali, tidak ilmiah dan otentik, bahkan jawaban tersebut hanya berasal dari “kata anu, kata anu…”
Padahal perkara tuduh-menuduh itu bukanlah suatu perkara yang ringan di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Ketika kita menuduh orang lalu kita salah dalam menuduh, maka tuduhan tersebut akan kembali kepada kita.
Umar bin Abdul Aziz berkata: “Saya salah dalam memaafkan itu lebih saya sukai daripada saya salah dalam memberikan sanksi.”
Rasulullah Ṣhallāllāhu‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَاامْرِئٍقَالَلأَخِيهِيَاكَافِرُ. فَقَدْبَاءَبِهَاأَحَدُهُمَاإِنْكَانَكَمَاقَالَوَإِلاَّرَجَعَتْعَلَيْهِ
“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, ‘hai orang kafir,’ maka kata itu akan menimpa salah satunya. Jika benar apa yang diucapkan (berarti orang yang dituduh menjadi kafir); jika tidak, maka tuduhan itu akan menimpa orang yang menuduh.”
[HR Muslim]
▒▓█►ᴮᴬᴵᵀᵞ ᴶᴬᴺᴺᴬᵀᵞ ᴹᴱᴺᴳᴬᴶᴵ◄█▓▒
No comments:
Post a Comment